blog ini merupakan blog duta bahasa, berisi segala informasi mengenai pemilihan duta bahasa, berita-berita seputar para duta, kegiatan para duta dan pemikiran-pemikirannya.
 

25 Januari 2011

KOKO, GEMETAR KETIKA DISEMATKAN PIN DUTA BAHASA

0 komentar

SELALU berusaha, berdoa dan bertawakal merupakan tiga kunci sukses yang membawa Koko berhasil menjadi pemenang I pemilihan Duta Bahasa tingkat Nasional 2006. Berpasangan dengan Henny Primasari, Koko yang memiliki nama lengkap Prakoso Bhairawa Putera S ini tak henti-henti mengucapkan syukur atas nikmat dan kesempatan yang telah diberikan oleh sang pencipta. Bahkan ketika ditemui di salah satu toko buku di Palembang, Sabtu (27/01) kemarin dengan sumringah ia kembali mengucapkan hal yang senada.   

“Alhamdulillah, inilah nikmat terbesar yang Allah berikan di tahun 2006.” tutur cowok kelahiran Tanjung Pandan (Belitung), 11 Mei 1985 mengawali ceritanya.    

Tidak banyak persiapan yang dilakukan oleh Koko sebelum berangkat ke Jakarta (5/11) untuk mengikuti proses karantina. “Secara pribadi, saya menyempatkan untuk membaca buku yang berhubungan dengan penggunaan Bahasa Indonesia.”. Lebih lanjut mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sriwijaya ini menuturkan bahwa yang paling ia persiapkan hanyalah mental untuk bisa mempersembahkan yang terbaik. “Karena sejak terpilih sebagai Duta Bahasa di tingkat provinsi, hanya satu hari saja waktu yang diberikan pada kami untuk mempersiapakan semua kelengkapan yang akan dibawa.”   

Jatuh Sakit dan Dibelikan Baju Batik

Padatnya jadwal karantina sempat membuat Alumni SMU 2 Sungailiat (Bangka) ini jatuh sakit. ”Bagaimana tidak, setiap hari selepas mengikuti kelas malam kita harus mengerjakan serangkaian tes dan tugas-tugas. Tidurpun baru bisa dilakukan pukul dua.” Jelas Koko.   

Namun, dukungan dan perhatian dari Linny Oktaviani selaku pendamping membuat Koko tetap bisa melanjutkan proses karantina hingga usai. Bukan hanya itu Baju Batik pun sempat dibelikan oleh pendamping untuk menunjang penampilan. “Sejak pertama masuk Wisma Universitas Negeri Jakarta (UNJ), kita (para peserta – red) diwajibkan untuk mengenakan Batik ketika malam dan pasangan dari Sumsel tidak memiliki Batik.” cerita Koko yang sehari-harinya aktif menulis opini, cerita pendek dan puisi di beberapa koran lokal dan nasional ini.   

Bukan hanya menulis untuk media-media cetak lokal dan nasional, Koko pun telah memiliki 8 buku yang diterbitkan oleh sejumlah penerbit, seperti Megat Merai Kandis: Cerita Rakyat dari Bangka (Grasindo, 2005), La Runduma (Menpora-CWI, 2005), Ode Kampung: Kumpulan puisi dan esai Temu Sastrawan se-Nusantara (Rumah Dunia, 2006), 137 Penyair Menuju Bulan: Kumpulan Puisi Penyair se-Nusantara (Kelompok Studi Sastra Banjarbaru, 2006), Uda Ganteng No 13 (GIP, 2006), Menggapai Cahaya (Jmed Palembang, 2006), Aisyah di Balik Tirai Jendela (Bestari-Zikrul Hakim, 2006), dan Teen World: Ortu Kenapa Sih? (Cinta, 2006). Dengan modal keterampilan menulis ini juga yang akhirnya membawa Koko dan Henny berhasil menjadi pemenang I dan berhak mengenakan pin Duta Bahasa berlapis emas 18 karat. Bahkan, Koko sempat gemetar ketika disematkan pin oleh Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo.   

Dukungan Semua Pihak 

Keberhasilan Koko menjadi Duta Bahasa tingkat Nasional tidak lepas dari dukungan dan doa semua pihak dengan tulus. “Terutama dari Kepala Balai Bahasa Palembang Drs B Trisman M Hum dan jajarannya yang telah membimbing dan menyemangati, kedua orang tua saya di Bangka, Keluarga besar HM Fikri Fathoni SE – Hj Purmanani yang selalu mendukung aktivitas saya selama di Palembang, Pimpinan dan semua jajaran di graPari Telkomsel Palembang tempat saya bekerja, Pimpinan – semua Dosen – teman-teman di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsri, dan Amelya Gustina sebagai orang yang tak henti memberikan dukungan nasihat selama saya menjalani karantina, serta Henny Primasari sebagai pasangan saya dalam meraih kesuksesan ini.” Tutur Koko dengan mata berkaca-kaca.   

Lebih lanjut Koko menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan keberhasilan kita (masyarakat Sumatera Selatan – red) dalam eksistensi pada kompetisi-kompetisi yang diadakan di tingkat nasional.   

Dengan menyandang gelar Duta Bahasa 2006, cowok dengan hobi menulis dan membaca buku ini memiliki tugas yang tidak ringan. Terlebih berdasarkan pengumuman Pusat Bahasa mengenai Penganugrahan Adi Bahasa 2006 yang merupakan penilaian terhadap provinsi-provinsi dengan penggunaan Bahasa Indonesia terbaik, Sumsel tidak masuk dalam urutan 10 besar.   

Sesuai dengan visi misi dan tugas yang telah diamanatkan oleh Mendiknas ketika puncak acara pemberian predikat Duta Bahasa (9/11) di Jakarta kemarin, dengan bersemangat Koko mengatakan ia bersama pasangannya akan berusahan berperan aktif dalam memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia secara baik, tepat, bernalar, efektif,  dan komunikatif dalam berbahasa. Selain itu juga akan memasyarakatkan penggunaan bahasa khususnya pada ruang-ruang publik. Dan Koko sendiri telah bersiap untuk membentuk komunitas peduli bahasa, budaya dan sastra nusantara di tiap daerah dan berpusat di pusat bahasa. “Oleh sebab itu, mohon dukungan dari seluruh masyarakat Sumsel, terlebih dukungan dari Bapak gubernur dan jajaran terkait di pemerintahan Sumsel.” harap Koko.   

Tugas dan perjuangan Koko bersama Henny sebagai pasangan Duta Bahasa 2006 baru saja dimulai. Mereka bukan hanya duta bagi provinsi tercinta ini, tetapi duta bagi seluruh masyarakat Indonesia karena Koko Henny adalah Duta Nasional yang ada di bumi Sriwijaya ini.

***   
Sekilas tentang Koko 

Nama : Prakoso Bhairawa Putera  
Tempat, Tanggal Lahir : Tj. Pandan (Belitung), 11 Mei 1985 Aktivitas : Mahasiswa FISIP Unsri dan Telkomsel Personal Refresentativ graPari Palembang 
Nama Orang tua : Sulaiman BA (Ayah) dan Sri Yulyati (ibu) 
Prestasi :
Pemenang I Duta Bahasa tingkat Nasional 2006
Pemenang III Lomba Penulisan Cerita Pendek Mahasiswa se – Indonesia 2006
Peserta Program Pelayaran Kebangsaan – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2006
Peserta Program Dialog Kebangsaan – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2006
Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiswa Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial Wilayah A (Sumatera, DKI Jakarta dan Banten) 2006
Juara 2 kategori pelajar/mahasiswa dalam Lomba Karya Tulis Bidang Kabaharian tingkat Nasional 2005
Pemenang Favorite Pemilihan Bujang Kampus se-Sumatera Selatan 2003, dll~

Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21&dn=20070128114647

0 komentar: