blog ini merupakan blog duta bahasa, berisi segala informasi mengenai pemilihan duta bahasa, berita-berita seputar para duta, kegiatan para duta dan pemikiran-pemikirannya.
 

23 Juli 2009

ABUL & GIRA, "TRENDSETTER" MUDA BAHASA INDONESIA

0 komentar

SEBERAPA penting peran bahasa untuk Belia? Semuanya pasti bilang sangat penting, kan? Tanpa bahasa, manusia enggak mungkin bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Walau di Indonesia punya banyak bahasa daerah, tetap saja, yang resmi dipakai untuk berkomunikasi adalah bahasa Indonesia. Supaya penggunaan bahasa Indonesia lebih meluas lagi, Jawa Barat ternyata punya sepasang Duta Bahasa, lho! Pengen tau tugas mereka seperti apa? Simak obrolan belia dengan Gira Mayang Septantia dan Ahmad Hasbullah, Duta Bahasa Jawa Barat 2008 di bawah ini!

Sabtu (10/10) pagi menjelang siang di sebuah gerai donat, belia ngobrol banyak sama Gira dan Abul. Menurut mereka, gelaran pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat ini belum banyak yang tau. "Acara ini emang baru berlangsung selama tiga tahun. Belum banyak yang tahu karena sosialisasi lewat media kurang banyak dan waktunya pendek," kata Gira. Pemilihan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa ini, tadinya memang hanya ditujukan untuk mereka yang bener-bener berminat pada bidang ini. "Saya sendiri taunya udah dari tahun lalu karena diberi tahu temen yang anak Sastra. Tapi mulai tahun ini, lebih dibuka ke umum karena nantinya di pemilihan yang nasional, banyak pertanyaan mengenai wawasan umum," jelas cewek yang sedang mengambil magister kenotariatan di Unpad ini.

Kemudahan untuk mengikuti ajang ini juga didapat oleh Abul. "Kebetulan saya dan Gira juga ikutan pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat. Jadinya info tentang pemilihan ini didapat dari sana," kata cowok asal Garut ini. Menurut mereka berdua, seleksi yang harus mereka jalani selama lomba termasuk berat. "Ada tes menulis dalam tiga bahasa: Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Sunda, interview, presentasinya, sama ada juga Uji Kompentensi Bahasa Indonesia (UKBI). Yang terakhir ini adalah semacam tes TOEFL-nya Bahasa Indonesia," jelas Abul.

Mungkin Belia juga banyak yang belum tahu soal UKBI ini ya? "UKBI ini diperlukan oleh warga asing yang akan bekerja atau sekolah di Indonesia. Sama kayak kita aja kalau mau kerja atau sekolah di Amerika or Inggris, butuh standar minimal nilai TOEFL," tambah Gira. Tuh, tambah satu pengetahuan lagi kan, kalau Bahasa Indonesia bukan sekadar bisa mengucapkan, tetapi juga harus tau tata bahasa atau grammar-nya juga.

Tujuan utama dari pemilihan Duta Bahasa ini, kata Abul dan Gira, sang Duta Bahasa ini akan menjadi trendsetter dalam penggunaan bahasa lokal, dalam hal ini bahasa Indonesia. "Sekarang banyak terjadi degradasi penggunaan bahasa Indonesia, kayak di iklan-iklan yang menggunakan bahasa asing. Jadi si Balai Bahasa ingin ada kampanye kecil-kecilan untuk melestarikan bahasa Indonesia. Bahasa asing, Inggris, dalam hal ini penting karena kita juga harus bisa menyerap informasi dari luar negeri, tetapi ada porsinya. Bahasa Sunda juga penting karena kita tetap harus melestarikan budaya, supaya enggak lupa sama asal usul kita. Bahasa Indonesia untuk menunjukkan identitas kita kepada orang luar," kata cewek kelahiran 13 September 1985 ini panjang lebar.

Banyak yang terkecoh juga kalau bahasa Indonesia yang baik dan benar itu harus mengacu kepada ejaan yang disempurnakan alias EYD. Ternyata enggak gitu, lho. "Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu adalah bahasa yang dipakai sesuai dengan tempatnya atau tepat sasaran. Misalnya gini, kalau berbicara di depan forum yang formal, tentunya kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang formal juga, menggunakan EYD. Akan tetapi, kalau ada forum yang nonformal, sah-sah saja jika berbicara bahasa Indonesia yang enggak mengacu EYD," tutur Abul. Yang baik belum tentu benar, kan? Tapi kalau Belia tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bahasa, enggak ada salahnya untuk main-main ke Balai Bahasa. Kalau di Bandung sih, di kawasan Jalan Sumbawa. Gimana? Mau ikutan? ***

tisha_belia@yahoo.com

Sumber : Pikiran Rakyat

0 komentar: